Matematika?
Kenapa harus matematika?
Bayangin deh
dunia tanpa matematika. Ibu-ibu gak ngerti cara ngitung berapa biaya keperluan
rumah tangganya selama satu bulan. Insinyur gak bisa bangun jembatan dan
bangunan-bangunan tinggi. Akuntan gak bisa menghitung masalah akuntansi. Dinas
kependudukan gak bisa menghitung jumlah penduduk Indonesia dengan mudah.
Pelajar Indonesia gak bisa bersaing dengan masyarakat internasional. Lalu,
masih sebel sama pelajaran matematika? Hmm. Klise sih. Tapi argumen tersebut ada
benarnya kan?
Kenapa sih
pemerintah maksain banget ada pelajaran matematika sejak tahun pertama anak di
sekolah dasar? Kenapa juga matematika ada di semua jenjang pendidikan? Mau
sejauh apapun seseorang yang belajar di lembaga pendidikan formal kabur dari
matematika, toh bakal ketemu matematika juga!
Sebenarnya,
ada satu alasan sederhana banget buat menyukai matematika, ya walau rada
terpaksa. Karena dengan belajar matematika, setidaknya kamu bisa lebih tegak
berdiri di hadapan orang lain. Contohnya aja deh saat adik kamu minta diajarin
PR matematika, adik kamu ini SMP atau SMA, kalau kamu gak ngerti pas dia minta
ajarin, apa kata dunia? Hehe. Misal juga kamu baru lulus SMA, mau masuk PTN,
semua PTN pasti memuat soal matematika dalam setiap ujiannya, dan biasanya
soalnya lebih susah satu bahkan beberapa tingkat dari soal rutin yang diajarkan
di sekolah. Kamu gak bisa mengelakkan itu kan?
Oke cukup
cuap-cuap gak jelasnya. Saya Kiki dan saya cinta matematika. Saya suka matematika
karena saya suka hal yang menantang. Matematika terus dan selalu menantang untuk
dipecahkan. Semakin sulit semakin ingin saya pecahkan. Kalau kata Cinta, “pecahkan
saja gelasnya biar ramai”, kalau kata saya “pecahkan saja soalnya biar pintar” halah
#maksa.
Hmm.
Kata orang benci itu bisa jadi cinta. Benar.
Saya sudah membuktikannya. Awalnya saya sama kayak orang-orang. Benci banget
sama matematika. Tapi ujungnya malah jadi jatuh cinta. Ups. Sampai memutuskan
untuk mengisi waku saya mempelajari dan mengajarkan matematika. Ya, saya
mahasiswa matematika setengah mateng. Kenapa? Karena saya bukan anak murni,
tapi saya matematika oplosan, Pendidikan Matematika.
Kenapa
harus pilih jurusan matematika? Alias matematika UNJ? Karena matematika UNJ itu
kece. Dari segi sarana dan prasarananya udah kece lah ya, ruangan full AC, ada
TV Lcd 50 inci di tiap kelas. Menempati gedung berlantai 10 yang baru selesai
dibangun pertengahan 2014. Laboratorium komputer lengkap. Wifi ada. Ya walau
misah sama temen-temen sesama FMIPA, tapi jurusan matematika ini tetep gak lupa
kok sama FMIPA. Tetep nyatu dan berbaur dalam kekeluargaan MIPA.
Dari segi
akademik juga kece. Ujiannya itu paralel, 4 angkatan, selama 2 minggu, kayak
ujian-ujian di sekolah lah ya. Ada minggu tenang juga. Dosen pengajarnya
jebolan universitas ternama di Indonesia, banyak juga yang jebolan universitas
luar negeri. Kece deh, kurikulum dan cara mengajarnya juga asik-asik. Ya walau
rada susah dapet A haha karena standar penilaiannya yang sekarang udah A, A-,
B+ dst.
Dari bidang
kegiatan mahasiswa di matematika juga banyak yang mewadahi minat mahasiswa. Ada
BEM, buat mahasiswa yang suka bergerak dan senang bekerja dalam ranah
eksekutif. Ada LLM, Lembaga Legislatif, buat mahasiswa yang suka mengawas dan
mengawal kerja dan kinerja eksekutif. Ada Default, organisasi khusus mahasiswa
prodi siskom yang bergerak dalam bidang penelitian, riset, dan teknologi
komputer. Ada math coustic, buat mahasiswa yang suka bermusik, main gitar, dan
atau jago nyanyi.
Pokoknya kalo
ditanya apa perasaan saya setelah 4 semester menjalani perkuliahan di
matematika unj, saya akan jawab, saya sangat bersyukur dan bahagia. Karena
walau rumput tetangga lebih hijau dari rumput kita, kampus UNJ tetep paling
hijau dong? Almetnya hijau haha. Serius. Kalau gak ada bersyukurnya mah pasti
pengen caw dari UNJ, envy sama mahasiswa univ lain yang juara lomba atau
olimpiade matematika disana-sini. Tapi berproses dan belajar kan bisa dimana
aja. Waktu berjalan terus. Sebisa mungkin minimalkan keraguan dan keirian hati.
Karena sukses itu gak selalu ditentukan dari tempat dimana kita belajar. Sukses
itu lahir dari diri kita. Dari akhlak kita dan kerja keras.
Ya, jadi masih
ragu mau masuk matematika UNJ? Come join us. Jadi yang manakah yang akan kamu
pilih, Pendidikan Matematika, Matematika, atau Sistem Komputer? Kutunggu kamu
di Matematika UNJ yaa ;)
Bonus Pict.
Gedung-gedung UNJ
Ruang Kelas Kami~
Waktu LCC~
kalimatnya sangat menarik dan keren banget mba, izin mengambil beberapa kalimat ya mba, untuk tugas saya mba... terima kasih mba kiki
BalasHapusAssalamualaikum. Wow luar biasa keren banget. Kak boleh tidak mengcopy beberapa kalimat buat video. Terimakasih.
Hapus