Siswa Harus Dibuat Menyukai Buku
Paket Matematika.
“Kami suka membaca buku paket matematika”
Ketika saya duduk di kelas 0 – 11,
saya tidak pernah membaca buku paket matematika. Jangankan membaca tuntas,
membaca sebagian saja jarang-jarang bahkan tidak pernah.
Ketika SMP, saya hanya terpaku pada
buku catatan saya yang saya anggap lengkap, dan tak pernah sekali pun menyentuh
buku matematika. Rasanya dulu malas sekali membeli buku paket matematika yang
bagi saya dulu tak berharga karena tak saya pelajari. Karena guru saya pun tak
pernah menginstruksikan siswanya untuk membaca buku matematika. Sedang saya pun
tak memiliki inisiatif untuk membacanya karena saya tak mendapatkan esensi
untuk membaca buku matematika.
Ketika SMA, hal serupa terjadi pula,
tapi lumayanlah sedikit karena kadang-kadang guru saya meminta siswanya untuk
mengerjakan soal-soal di buku paket sebagai latihan, alhasil, pernah
dicoret-coretlah buku tebal nan bersih itu, buku matematika.
Saat ini, saat saya masih kuliah di
program studi pendidikan matematika, saya rajin membabat habis pembahasan buku
paket matematika, karena saya menyukainya. Saya selalu menyukai kata pengantar
dari setiap buku, tak terkecuali buku matematika. Ketika saya dituntut untuk
memahami materi matematika kelas 5 dan 9, karena saya mengajar privat siswi
kelas 5 dan 9, saya selalu menyempatkan diri saya untuk memahami materi yang
akan saya ajarkan nanti. Satu-satunya sumber belajar saya adalah buku paket
elektronik siswa yang dapat diunduh secara gratis di internet. Alhamdulillah
sangat membantu. Ketika mengambil mata kuliah pembelajaran matematika SMP, saya
mendapat tugas banyak sekali, mulai dari membuat sepotong RPP, sampai RPP
lengkap, lalu membuat poster pembelajaran, dan lainnya. Untuk membuat
tugas-tugas itu, saya harus memahami materi yang telah hilang dari memori saya
semua, yaitu materi matematika SMP. Jadilah saya harus membaca dan memahami
buku paket elektronik siswa.
Bapak, Ibu Guru, mari ajak siswa
mengamati keindahan matematika dari sumber belajar yang luas, yaitu buku.
Jangan biarkan mereka hanya terpaku pada ceramah Bapak/Ibu, slide presentasi
Bapak/Ibu. Memang, membaca itu memakan waktu, apalagi bila diselipkan dalam
kegiatan pembelajaran secara keseluruhan isi materi, waktu tidak akan cukup
menemani mereka. Timanglah mereka pada sepotong-sepotong materi dan masalah
matematika yang mereka baca, amati, dan pahami sendiri oleh daya tangkap
mereka. Biarkan mereka mendapat stimulus untuk memperluas pengetahuan
matematika mereka melalui buku paket matematika. Apalagi buku paket siswa
diknas sesuai kurikulum 2013 sudah cukup apik mengemas buku matematika yang
menarik dan kreatif. Ajaklah siswa membaca. Beritahu mereka apa gunanya
membaca. Ceritakan kepada mereka bagaimana asyiknya diri kita saat membaca,
khususnya membaca buku matematika. Buatlah siswa menyadari bahwa hal-hal di
sekitar mereka adalah matematika. Buat mereka sadar, agar mereka bangun dan
menganggap matematika itu hanya sebuah mimpi, mimpi buruk, yang padahal dalam
kehidupan nyata, matematika itu indah, matematika ada di sekeliling mereka. “Perkara
matematika itu mudah.” Buat mereka memakukan kalimat itu di kepala mereka.
Kiki. 7/12/15 8:32 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar