Rabu, 17 Agustus 2016

Promosi Matematika Universitas Negeri Jakarta



Matematika? Kenapa harus matematika?

Bayangin deh dunia tanpa matematika. Ibu-ibu gak ngerti cara ngitung berapa biaya keperluan rumah tangganya selama satu bulan. Insinyur gak bisa bangun jembatan dan bangunan-bangunan tinggi. Akuntan gak bisa menghitung masalah akuntansi. Dinas kependudukan gak bisa menghitung jumlah penduduk Indonesia dengan mudah. Pelajar Indonesia gak bisa bersaing dengan masyarakat internasional. Lalu, masih sebel sama pelajaran matematika? Hmm. Klise sih. Tapi argumen tersebut ada benarnya kan?

Kenapa sih pemerintah maksain banget ada pelajaran matematika sejak tahun pertama anak di sekolah dasar? Kenapa juga matematika ada di semua jenjang pendidikan? Mau sejauh apapun seseorang yang belajar di lembaga pendidikan formal kabur dari matematika, toh bakal ketemu matematika juga!

Sebenarnya, ada satu alasan sederhana banget buat menyukai matematika, ya walau rada terpaksa. Karena dengan belajar matematika, setidaknya kamu bisa lebih tegak berdiri di hadapan orang lain. Contohnya aja deh saat adik kamu minta diajarin PR matematika, adik kamu ini SMP atau SMA, kalau kamu gak ngerti pas dia minta ajarin, apa kata dunia? Hehe. Misal juga kamu baru lulus SMA, mau masuk PTN, semua PTN pasti memuat soal matematika dalam setiap ujiannya, dan biasanya soalnya lebih susah satu bahkan beberapa tingkat dari soal rutin yang diajarkan di sekolah. Kamu gak bisa mengelakkan itu kan?

Oke cukup cuap-cuap gak jelasnya. Saya Kiki dan saya cinta matematika. Saya suka matematika karena saya suka hal yang menantang. Matematika terus dan selalu menantang untuk dipecahkan. Semakin sulit semakin ingin saya pecahkan. Kalau kata Cinta, “pecahkan saja gelasnya biar ramai”, kalau kata saya “pecahkan saja soalnya biar pintar” halah #maksa.

                Hmm. Kata orang benci itu  bisa jadi cinta. Benar. Saya sudah membuktikannya. Awalnya saya sama kayak orang-orang. Benci banget sama matematika. Tapi ujungnya malah jadi jatuh cinta. Ups. Sampai memutuskan untuk mengisi waku saya mempelajari dan mengajarkan matematika. Ya, saya mahasiswa matematika setengah mateng. Kenapa? Karena saya bukan anak murni, tapi saya matematika oplosan, Pendidikan Matematika.

                Kenapa harus pilih jurusan matematika? Alias matematika UNJ? Karena matematika UNJ itu kece. Dari segi sarana dan prasarananya udah kece lah ya, ruangan full AC, ada TV Lcd 50 inci di tiap kelas. Menempati gedung berlantai 10 yang baru selesai dibangun pertengahan 2014. Laboratorium komputer lengkap. Wifi ada. Ya walau misah sama temen-temen sesama FMIPA, tapi jurusan matematika ini tetep gak lupa kok sama FMIPA. Tetep nyatu dan berbaur dalam kekeluargaan MIPA.

Dari segi akademik juga kece. Ujiannya itu paralel, 4 angkatan, selama 2 minggu, kayak ujian-ujian di sekolah lah ya. Ada minggu tenang juga. Dosen pengajarnya jebolan universitas ternama di Indonesia, banyak juga yang jebolan universitas luar negeri. Kece deh, kurikulum dan cara mengajarnya juga asik-asik. Ya walau rada susah dapet A haha karena standar penilaiannya yang sekarang udah A, A-, B+ dst.

Dari bidang kegiatan mahasiswa di matematika juga banyak yang mewadahi minat mahasiswa. Ada BEM, buat mahasiswa yang suka bergerak dan senang bekerja dalam ranah eksekutif. Ada LLM, Lembaga Legislatif, buat mahasiswa yang suka mengawas dan mengawal kerja dan kinerja eksekutif. Ada Default, organisasi khusus mahasiswa prodi siskom yang bergerak dalam bidang penelitian, riset, dan teknologi komputer. Ada math coustic, buat mahasiswa yang suka bermusik, main gitar, dan atau jago nyanyi.

Pokoknya kalo ditanya apa perasaan saya setelah 4 semester menjalani perkuliahan di matematika unj, saya akan jawab, saya sangat bersyukur dan bahagia. Karena walau rumput tetangga lebih hijau dari rumput kita, kampus UNJ tetep paling hijau dong? Almetnya hijau haha. Serius. Kalau gak ada bersyukurnya mah pasti pengen caw dari UNJ, envy sama mahasiswa univ lain yang juara lomba atau olimpiade matematika disana-sini. Tapi berproses dan belajar kan bisa dimana aja. Waktu berjalan terus. Sebisa mungkin minimalkan keraguan dan keirian hati. Karena sukses itu gak selalu ditentukan dari tempat dimana kita belajar. Sukses itu lahir dari diri kita. Dari akhlak kita dan kerja keras.

Ya, jadi masih ragu mau masuk matematika UNJ? Come join us. Jadi yang manakah yang akan kamu pilih, Pendidikan Matematika, Matematika, atau Sistem Komputer? Kutunggu kamu di Matematika UNJ yaa ;)

 Bonus Pict.
 Gedung-gedung UNJ

 Ruang Kelas Kami~

 Waktu LCC~

2 komentar:

  1. kalimatnya sangat menarik dan keren banget mba, izin mengambil beberapa kalimat ya mba, untuk tugas saya mba... terima kasih mba kiki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum. Wow luar biasa keren banget. Kak boleh tidak mengcopy beberapa kalimat buat video. Terimakasih.

      Hapus

ESSAY PENGAJAR SBMPTN KSE UNJ

Pendidikan itu mahal. Sekolah negeri, meski sudah digratiskan biaya operasionalnya, masih merupakan beban yang sulit dipikul bagi segol...